Assalammualaikum...
Kalo ade sakit tuh wuahh bikin deg2an karena tanpa ada sinyal dulu langsung panas dengan temperatur yang tinggi banget, nakutin. Tapi kami sudah tau antisipasinya, selain diberi obat penurun panas untuk pertolongan pertamanya, ya kami juga mengompresnya agar suhu tubuh nya turun. Ini kami lakukan secara bergantian menjaganya.
Berobat disini tuh ga segampang seperti di Indonesia. Minggu lalu pas ade Ibrahim sakit karena bapaknya ga bisa minta ijin, saya minta tolong tetangga untuk mengantarkan ke klinik perusahaan QP Medical Clinic di Ras Abu Aboud. Kami diantar sama Om Marwiji yang kebetulan lagi off kerja di Halul nya.
Sampai di RAA, kami ke tempat pendaftaran, lalu ke UGD untuk di timbang BB nya, ukur suhu tubbuh, ukur tekanan darah dan ditanya tanya keluhan nya apa. Data data diketik di komputer dan link ke dokter en bagian farmasinya (memang sistem disini canggih). Setelah itu kami keruang dokter untuk diperiksa, kebetulan kemarin kami ketemu dengan dr. Tessier Ahmed. Dokter ini kalo ga salah dari Egypt dan kebetulan juga seorang dokter spesialis anak (hmm... di Qatar tuh ngedapetin diokter anak susah susah gampang karena harus appoinment pagi tapi diperiksanya sore hari, wuah keburu senewen nih kalo pas panas tinggi banget)
Setelah diperiksa dokter kami diberi tahu tentang diagnosa penyakit dan treatment yang harus diberikan dirumah. Kemarin itu ade Ibrahim di dianosa kena radang tenggorokan. Lalu di jelaskan apa saja obat yang diberikan dan dosis pemberiannya. Obat2an untuk ade Ibrahim ini diketikkan dokter dikomputer yang langsung onnline ke bagian farmasi, kami tinggal mengambil obat itu di bagian farmasi. Kemarin ade Ibrahim diberi obat Motillium untuk muntah nya dan Adol untuk menurunkan panasnya. Waktu saya tanya kok ga diberi oat antibiotik nya, trus dokter nya menerangkan ga boleh diberi antibiotik karena belum diperlukan, jadi diberi obat untuk muntah nya dan menstabilkan suhu tubuhnya. Dokter juga menjelaskan makanan dan minuman apa saja yang harus diberikan agar tubuhnya kembali seperti sediakala.
Jadi makanan dan minuman diberikan sedikit demi sedikit, makanan harus lunak dan berkuah seperti bubur atau tim, soup dan minuman seperti jus.
Kalo dalam 2 hari tidak ada perubahan harus kembali lagi ke RAA untuk tes urine dan darah baru nanti diberi terapi tambahan.
Ahh kebetulan banget dapat dokter yang memberi penjelasan detail karena dokter yang kayak gini di Qatar sussah deh, ga kayak di Indonesia, kita bisa ke dokter keluarga yang sudah langganan (Ibrahim kalo di Indonesia biasa ke dr. Andreas Liandi di Siloam Hospital Karawaci).
Sekarang ade Ibrahim dah sembuh, sehat terus ya dek jangan sakit lagi...
Terima kasih ya Om Marwiji yang sudah mengantarkan kami ke klinik RAA
Rabu, 18 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar